Rabu, 02 Juni 2010

Obama dan Smart power

Nama : Dwiky Surya Gumilang
Nim : 20900343

Pendahuluan

“ BARACK Obama (46) telah mencatat sejarah, menjadi presiden AS kulit hitam pertama dari Partai Demokrat. Ini terjadi di negara yang selama ratusan tahun telah menjadikan kulit hitam sebagai budak dan sempat melahirkan perlawanan.”

sumber : kompas.com,5 Juni 2008

Barrack Obama adalah adalah sebuah tokoh dunia yang sedang menjadi sorotan dunia,dimana seluruh dunia menunggu apa yang akan dilakukan oleh Obama 5 tahun kedepan.

Latar Belakang Obama

Barrack Obama ditinggal ayah (Barack Hussein Obama asal Kenya), yang punya tiga istri lain, selain ibu kandung Obama, Stanley Ann Dunham. Ibu kandungnya pun kemudian menikah dengan Lolo Soetoro.
Ia menjadi sebatang kara setelah ibunya memilih pergi ke Indonesia, mengikuti suami keduanya itu. Setelah sempat tinggal di Indonesia, Obama memilih kembali ke Hawaii, tinggal bersama kakek dan nenek kulit putih. Pergulatan hidup dimulai karena hidup tanpa orangtua kandung, diiringi segregasi ras lingkungan di Punahou, Hawaii. Ibunya, Ann, pernah mendapatkan buku harian Obama yang mengisahkan, ”Siapakah diri saya ini?”

Di tengah gejolak batin itu, Obama berprestasi di sekolah, mungkin turun dari ibu yang cerdas dan pendobrak kebuntuan politik AS. Ayahnya juga pintar, mendapatkan beasiswa pada era Presiden John F Kennedy.
Para wanita AS, yang menjadi ibu tunggal, menjadikan Obama sebagai pemberi semangat. Tanpa orangtua lengkap, Obama bangkit dan kini jadi capres.

Obama tak mengenal ayahnya secara dekat, tetapi mengingat petuahnya, ”Jangan menangis dan tatap masa depan.” Air matanya mengalir ketika pesawat ayahnya lenyap di Samudra Pasifik saat terakhir kali menemui Obama di Hawaii tahun 1971.
Dengan latar belakang kehidupan yang rasanya ada yang hilang, Obama yang suka bergaul melanjutkan sekolah ke California, kemudian ke Columbia University (New York, lulus 1983) dan Harvard University (Cambridge, lulus 1991).
Pada 1992, ia menikahi Michelle Robinson, lulusan Princeton dan Harvard, dengan latar belakang keluarga harmonis. Mereka dikaruniai dua putri, Malia Ann (lahir 1999) dan Natasha (lahir 2001).
Kehidupannya dengan Michelle, putri seorang pegawai pengairan di Chicago, menutupi babak kegelisahan hidup Obama yang sempat terjerumus narkoba. Adalah pencarian identitas yang membuat Obama memilih tinggal di South Side Chicago.

Merangkul

Ia bukan menemukan jati diri sebagai kulit hitam, tetapi mencoba membuat kehidupan Amerika Serikat tidak dipecah oleh ras. Awalnya, ia tak terpikir menjadi presiden walau ketika sekolah di SD Asisi Jakarta dalam pelajaran mengarang ia menuliskan ingin menjadi presiden.
Sebagai aktivis sosial di Chicago, ia melihat kemiskinan dan ketertinggalan warga kulit hitam. Sistem adalah penyebab semua itu. Untuk mengubahnya, Obama sadar hal itu harus dilakukan melalui gerakan politik.
Pada 2004, ia bertarung menjadi Senat AS dan menang. Hal ini tak lepas dari ketenaran yang diraihnya ketika menyampaikan pidato pada konvensi Partai Demokrat tahun 2004, mengantar John F Kerry sebagai nomine presiden Demokrat.

Dengan pidato yang memuja kebesaran AS, tetapi mengingatkan negara yang kehilangan reputasi global, kekacauan di dalam negeri karena banyak kelompok terpinggirkan, Obama mendadak menjadi selebriti. Banyak yang mengundangnya sebagai pembicara. Dari seorang calon kulit hitam yang tidak dikenal, Obama menjadi Senator AS dengan kesediaan bekerja sama dengan siapa pun, termasuk Senator Republik.

Dari sinilah ia memutuskan diri menjadi capres. Toni Morrison, sastrawan AS peraih Nobel Sastra 1993, menulis, ”Saya mendukung Anda bukan karena kulit Anda.” Morrison, kulit hitam, melihat Obama sebagai figur yang merangkul, jujur, pintar, dan ingin mengubah peta politik AS. Itulah inti kemenangan Obama, ditambah tenaga lapangan yang ditebar membujuk warga AS.


Smart Power


Smart power adalah sebuah sistem yang di jadikan sebuah tag line dari politik luar negeri AS dimasa kepemimpinan Obama ini,sebelum nya seperti yang kita tau, di masa kepemimpinan G.W Bush sangat identik dengan hard power,pendekatan yang dilakukan Bush dalam ”perang melawan teror” telah menelan imbas cintra yang buruk bagi AS dimata dunia.
Dalam pidato di Senat Amerika, Hilary Clinton, Menlu Amerika yang baru mengatakan,
“Kita harus menggunakan apa yang disebut smart power—suatu perangkat yang lengkap yang dilakukan dengan kekuasaan yang kami miliki. Dengan smart power, diplomasi akan menjadi garda depan politik luar negeri kami. “
Koran New York Times melaporkan bahwa Hilary Clinton menggambarkan smart power sebagai
“Ini artinya penggunaan semua perangkat yang bisa mempengaruhi – diplomatik, ekonomi, militer, hukum, politik dan budaya—untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.”
Politik luar negeri Obama dengan smart power nya ingin mencoba mengembalikan bagaimana citra AS dimata dunia ,smart power lebih menekan kan kepada diplomasi,kepada power ekonomi tanpa harus menggunakan hard power untuk mendapatkan apa yang menjadi kepentingan nasional amerika serikat.
Dlam kesempatan kali ini,saya akan membahas masalah masalah dalam penerapansmart power lalu mengapa harus smart power ? dan bagaimana sejauh ini penerapan smart power itu.

Permasalahan

Obama dalam politik luar negeri ”smart power ” akan berusaha merubah citra dunia kepada AS karena sebelum nya citra AS dimata dunia sangat buruk,karena pada masa kepemimpinan G.W Bush AS menginvasi Afganistan dan menggulingkan rezim Saddam Hussein dengan menggunakan hard power dan menumpahkan darah dari kedua belah pihak,dalam permasalahan kali ini saya akan mengangkat contoh kasus langkah-langkah yang diambil oleh Obama dalam menjalankan politik luar negeri smart power
Pengiriman 13.000 tentara tambahan AS ke Afganistan
Dalam suatu tindakan yang tak diumumkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengirimkan 13.000 tentara tambahan AS ke Afghanistan, dari 21.000 yang dia umumkan Maret lalu, kata surat kabar The Washington Post dalam laporannya Senin.

Pasukan tambahan tersebut terutama pasukan pendukung -- seperti para teknisi, petugas medis, pakar intelijen dan polisi militer -- kata surat kabar itu, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dengan tambahan tersebut, jumlah tentara yang disetujui dikirim Obama ke negara yang dilanda perang itu mencapai 34.000 orang.

"Obama berwenang seluruhnya untuk itu. Hanya saja yang anda lihat yang diumumkan di suatu siaran pers 21.000," kata seorang pejabat pertahanan yang dekat dengan proses persetujuan pengiriman tentara tersebut, kepada harian itu.

Laporan, yang ditempatkan di laman surat kabar itu Senin malam, terjadi pada saat Obama sedang menimbang usulan dari jenderal terkemuka AS yang juga komandan NATO di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, yang minta pasukan tempur tambahan, selain untuk melatih dan mendukung tentara, dengan beberapa pilihan termasuk untuk 40.000 tentara tambahan.

Namun surat kabar itu mencatat bahwa jumlah maksimal anggota petugas AS yang diperkirakan di Afghanistan pada akhir tahun ini, 68.000 orang, jumlah tersebut masih setara.

Pengiriman besar tentara pendukung itu tidak dipublikasikan oleh Pentagon dan Gedung Putih, di waktu lampau.

Ketika mantan presiden George W. Bush mengumumkan jumlah tentara AS di Irak ditambah, dia hanya menyebut 20.000 tentara tempur dan tidak menyertakan 8.000 prajurit pendukung,Peningkatan jumlah tentara yang disetujui oleh Obama tersebut menjadikan tingkat pasukan AS yang dikirim ke panggung Irak dan Afghanistan mencapai terbesar ketimbang saat pertikaian memuncak di Irak pada akhir 2007 dan awal 2008.

Pada awal bulan ini, sekitar 65.000 tentara AS berada di Afghanistan dan sekitar 124.000 di Irak, dibandingkan dengan sekitar 26.000 tentara AS di Afghanistan dan 160.000 di Irak pada saat pemberontakan di Irak memuncak, menurut perhitungan surat kabar itu. (sumber: antara news)
Hal ini sungguh mencengangkan karena konsep obama untuk menangani masalah luar negeri adalah smart power,namun apabila kita lihat obama tidak hanya mengirimkan militer kesana manum beserta beberapa ahli yang dibutuhkan juga,namun dari kacamata saya pengiriman militerisasi ke dalam negara lain adalah hard power walaupun tidak bersifat menyerang.mengapa?

1.Provokasi

Karena apabila Obama mengirimkan militer AS kesana yang terjadi hanya mengobarkan semangat para pejuang afganistan untuk bertempur melawan dan berusaha terus mengusir AS dari tanah mereka tanpa peduli apa tujuan obama pengirimkan pasukan ke afganistan.

2.Membunuh Tentara Amerika Lagi

Pada zaman pemerintahan Bush sudah sangat banyak korban dari kedua belah pihak berjatuhan tidak terlepas Amerika,meskipun ada alasan yang tepat untuk mengirimkan pasukan ke afganistan tetap saja tidak akan bisa menghindari kontak senjata dengan pejuang yang ada disana dan berarti memicu adanya kemungkinan korban dari pihak Amerika lagi.

3.Citra Dunia?

Smart power ditujukan untuk merubah persepsi dunia terhadap AS, namun apa yang terjadi jika terjadi lagi peristiwa Agresi atau Invasi Amerika lagi ? memang tidak ada yang bisa menjamin hal itu tidak terjadi lagi, dengan mengirimkan tentara ke afganistan lagi maka kembali lagi AS menjadi “ mercusuar “ bagi dunia,namun sisi positifnya apabila AS dapat mengembalikan kepercayaan dunia dengan benar-benar mengirimkan tentara atas misi perdamaian.


Smart Power Amerika dan Islam.


Lawatan Presiden AS, Barack Obama ke Turki baru-baru ini dan penegasannya ‎soal sikap Washington yang tidak akan memerangi dunia Islam mendapat ‎sorotan luas media massa dan politisi dunia. Presiden kulit hitam pertama AS itu ‎dalam pidatonya di Parlemen Turki menandaskan, “AS tidak memerangi Islam. ‎Kami termasuk mitra dunia Islam dan masalah ini sangatlah penting”. ‎Ditambahkannya, “Hubungan AS dengan dunia Islam dibangun bukan ‎berdasarkan perang melawan terorisme atau AlQaeda. Kami menginginkan ‎prinsip saling menghormati terhadap kepentingan bersama dan kedua pihak ‎dengan dunia Islam serta mencari pandangan yang sepaham di antara masing-‎masing pihak”.‎

Menurut saya ada beberapa konsep atas smart power dan islam,citra AS yang sebelum nya memburuk adalah karena penyerangan AS ke Afganistan dan Irak pada masa kepemimpinan Bush dan pada masa kepemimpinan Obama AS akan mencoba melakukan pendekatan kepada dunia Islam.Mengapa ?

1. Perang Tidak Bisa menyelesaikan Masalah

Pada masa kepempimpinan G.W Bush AS 2 kali mengibarkan bendera perang terhadap dua negara timur tengah ( Afganistan dan Irak ) atas dalih perang melawan terorisme,namun justru sekarang AS menyesali penyerangan itu,
Puluhan ribu anak-anak dan perempuan di Afghanistan dan Irak tewas di tangan ‎serdadu-serdadu AS lantaran dianggap teroris. Jumlah korban tewas warga sipil ‎Irak sejak dimulainya agresi militer AS di negara itu pada tahun 2003, telah ‎mencapai lebih dari satu juta orang. Di AS dan Eropa, ada banyak kasus yang ‎menjadikan warga muslim dituduh dengan pelbagai tudingan buruk lantaran ‎beragama Islam, atau berasal dari negara-negara muslim, semacam dari ‎Afghanistan, Mesir, Irak, dan Pakistan atau juga hanya karena memiliki nama ‎berbau Arab. Sentimen negatif anti-Islam seperti itu menyebar luar di lingkungan ‎negara-negara Barat, pasca tragedi 11 September 2001. ‎
Namun demikian, kebijakan anti-Islam pemerintahan Bush yang berkedok ‎perang melawan terorisme akhirnya terkuak juga maksud aslinya di mata ‎masyarakat muslim dan bahkan di kalangan publik Barat sendiri. Dunia tahu ‎bahwa tak ada satupun pihak yang menganggap rezim diktator Saddam Husein ‎dan rezim Taleban di Afghanistan sebagai representasi Islam dan pengikut sejati ‎agama pecinta damai dan keadilan ini. ‎
Dengan melihat kembali sejarah hubungan rezim Saddam dengan AS dan ‎bagaimana terbentuknya Taleban di Afghanistan menunjukkan bahwa AS ‎merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap menguatnya ‎kekuasaan Saddam di Irak dan Taleban di Afghanistan. Karena itu, ketika AS ‎menyerang Afghanistan sambil mengusung slogan perang melawan terorisme ‎dan menduduki Irak dengan alasan memerangi senjata pemusnah massal, ‎masyarakat dunia pun segera tahu maksud di balik kebijakan militeristik ‎Washington itu. ‎
Gelombang aksi demo menentang perang dan anti-AS menyebar ke hampir ‎semua negara, khususnya di kalangan negara-negara Islam. Publik dunia paham ‎bahwa serangan AS ke Afgahnistan dan Irak kali ini lantaran rezim Saddam dan ‎Taleban tak lagi bisa menjadi boneka politik yang menguntungkan bagi ‎Washington. Dunia mengetahui bahwa pendudukan AS di Afghanistan dan Irak ‎merupakan bagian dari skenario kebijakan ekspansif Gedung Putih di kawasan ‎strategis Timur Tengah. Terbongkarnya motif utama perang anti-terorisme yang ‎diusung AS ini kian menyulut kebencian masyarakat muslim terhadap ‎Washington. Apalagi ketika kebiadaban para serdadu AS di Irak dan Afghanistan ‎terhadap para tahanan penjara Guantanamo dan Abu Ghuraib terungkap di mata ‎publik.‎

Kebencian terhadap pemerintahan AS di bawah pimpinan Presiden Bush tidak ‎hanya terbatas di lingkungan dunia Islam, tapi juga di negara-negara lainnya. Di ‎dalam negeri Paman Sam sendiri, Bush terbilang sebagai presiden yang paling ‎dibenci di sepanjang sejarah para pemimpin negara ini


2.Barrack Obama dan Perubahan


Barrack Obama mengusung slogan “perubahan” dalam kampanye pemilu ‎presiden. Setelah berhasil lolos ke Gedung Putih, Obama pun berusaha ‎mengubah setiap kebijakan di era presiden Bush yang menyulut kebencian ‎masyarakat dunia. ‎
Penutupan penjara Guantanamo dan penghapusan istilah perang melawan ‎terorisme dalam kebijakan AS merupakan dua langkah penting yang digelar ‎Obama untuk memperbaiki reputasi AS di mata dunia yang terlanjur sudah ‎tercoreng. Upaya memperluas hubungan dengan dunia Islam merupakan ‎langkah penting lainnya yang ditempuh Obama untuk menghapus kebencian ‎publik terhadap AS. Namun demikian, upaya yang ketiga ini masih menyisakan ‎banyak keraguan. Apalagi, terkait dengan masalah dunia Islam, diplomasi lisan ‎Washington masih tidak selalu sejalan dengan diplomasi praktisnya. Bahkan ‎sampai kini pun, AS masih menganggap dirinya sebagai pembela utama rezim ‎zionis Israel. AS juga masih kerap menganggap Iran sebagai pendukung teroris ‎dan mencurigai program nuklir sipil negara ini berstatus militer.

Kesimpulan

Smart Power adalah salah satu teknik diplomasi politik luar negeri yang di slogan kan oleh obama dalam politik luar negeri nya karena menurut Obama As harus melakukan perubahan agar dapat mengembalikan citra AS di mata masyarakat dunia.
Pada kesimpulan kali ini akan saya cantum kan beberapa solusi,kritik dan saran terhadap contoh kasus yang telah saya bahas di atas :

1.Pengiriman Tentara Melalui jalur PBB

Apabila Obama mempunyai misi yang damai dengan menambahkan pasukan sebanyak 13.000 orang di Afganistan, mengapa AS tidak menggunakan Diplomasi nya di dalam badan PBB untuk mendesak PBB mengirimkan Tentara Perdamaian untuk menjalankan misi damai di Afganistan? sedangkan apabila AS melakukan Diplomasi tersebut maka menurut saya itu adalah langkah baik meyakinkan dunia akan smart power , analogi nya begini Present by UN Supported by US .

2. Obama dan dunia Islam

Hal yang sangat menarik dapat kita temukan di dalam smart power obama yaitu ketertarikan nya akan dunia islam dan berusaha menjadikan negara ne
gara islam sebagai partner berkerja sama,sisi positif yaitu desakan dari Rakyat Amerika yang sudah jenuh akan situasi dan kebijakan AS yang selalu bersifat offense terhadap dunia islam,namun dari sisi negatif kemungkinan adanya suatu pendekatan untuk bisa mengendalikan negara-negara islam yang selama ini selalu menentang kebijakan dari amerika serikat.

3.Obama dan perubahan

Masa kepemimpinan Obama memang belum lama sehingga perubahan belum signifikan terasa,namun apabila kita lihat dari konsep yang akan di aplikasikan oleh Obama berbeda jauh dengan G.W Bush.Dari mulai penutupan penjara guantanamo sampai bagaimana menempatkan kebijakan di timur tengah hingga hubungan AS dengan Iran apabila itu dapat teraplikasi dengan baik sesuai dengan konsep smart power yang telah kita bahas di atas maka ini adalah awal yang baik bagi citra amerika.

Daftar Pustaka


http://khabarislam.wordpress.com/2009/01/25/jika-bush-menggunakan-bom-terhadap-umat-islam-obama-akan-menggunakan-%E2%80%9Csmart-power%E2%80%9D/
http://www.suara-islam.com/news/berita/internasional/152-obama-setujui-kirim-13000-tentara-ke-afghanistan
http://www.khabarislam.com/menimbang-kebijakan-obama-terhadap-dunia-islam.html

1 komentar:

  1. Tidak ada referensi buku. HIndari penggunaan kalimat dan bahasa populer dalam penulisan akademis. Banyak kesalahan redaksi dan kamu tidak melakukan referensi melalui endnote atau footnote. Ide dan analisa sudah baik.

    BalasHapus